Jumat, 24 April 2015

SETELAH ALTAR


Tak hanya serbuk kopi mengendap di cangkir,
juga Sabda yang tak mudah kumengerti
Khotbah-khotbat dari altar tidak menjelaskan apa-apa,
selain kepongahan seorang rabbi,
yang jubah putihnya menyembunyikan buah-buah terlarang
 
Ingin kujelajah khotbahnya yang menguarkan kalimat beku
agar tak sekedar kumpulan kata bisu
Maka kubawa pulang Sabda yang mengendap dalam piala
Almariku kian penuh
Sabda-Sabda dalam piala bagai kuncup bunga dari negeri tropis
Kelopaknya siap mekar oleh sentuh cinta-Mu,
hingga keindahan Sabda menjelma di dalam aku
 
Kelak jika Sabda tak cuma hafalan di kepala,
akan kupakai sebagai kalung,
dengan hiasan liontin kristal biru
: pijar mata-Mu!
 
 
2013, Dhenok Kristianti
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar