Ini perjalanan
jihadmu
Benih yang kautabur
tak selalu hidup
sebab tanah keras
dan berbatu-batu,
sebab onak, duri,
dan ilalang melukainya
Jangan menangis, Na!
Berharaplah pada
benih yang tertabur di tanah gembur
Serabut akar segera
tumbuh,
lantas bagai jemari
gurita menelusup menemukan hara
Aku di sini, di
jalan yang berbeda
Membiarkan jarak
tetap ada,
sebab yakin getaran
udara mempertemukan doa
Sebentuk doa untuk
jihadmu,
yang kauuntai
menjadi tasbih,
menandai lantunan dzikirmu
di malam buta
Jika musim panen
tiba,
sebutir benih
berganda hingga berjuta
Haturkan semua di
atas mezbah,
sambil berharap kepulan
asapnya lurus membubung
Tak berbelok arah,
mengangkasa menuju
tahta-Nya!
Dhenok
Kristianti, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar