Selasa, 28 April 2015

DI DEPAN LORONG ANTARA - Catatan pertama buat Sa


Sa, sebentar lagi mereka akan mendorong ranjangmu
ke kamar putih itu
Tak satu pun kawan boleh ikut masuk
Hanya doa
Hanya doa
Memang setiap kita akhirnya harus sendiri,
seperti saat datang dengan tangis pertama
Kelak banyak tangis akan mengantar kita
dalam perjalanan pulang yang juga sendiri
ke rumah yang kita tak tahu di mana letaknya
Benar-benar sendiri dan kita harus berani!

Tersenyum, Sa
. Ini bukan kamar terujung hidupmu
Ini cuma kamar putih yang menjengkelkan
dengan aroma obat dan keangkuhan yang dingin
Kau bakal ditidurkan, lalu berjalan dengan mata terpejam
di lorong setitik cahaya teramat panjang
Catatlah sebisamu yang kausaksikan dalam picing mata
Tandailah pos-pos yang telah kausinggahi,
agar tidak tersesat saat dibangunkan nanti 

Jika tiba di pintu gerbang yang menjulang,
berhentilah melangkah, balikkan badan
Jangan tersedot ke baliknya, Sa!
Andaikata ada mahluk aneh meneriakimu memerintahkan masuk,
mohonlah padanya menunda waktu
sebab belum kusiapkan kata-kata perpisahan
untuk upacara penghabisan



2013, Dhenok Kristianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar