Ini pertarungan di
dunia tanpa cahaya
Medan laga di dalam
aku, antara aku dan diriku
Terlampau ganas
maunya, berbahaya pula
Diriku tak henti
mendesak mengumbar murka
demi pembalasan atas yang tak
disadarinya,
demi sekian pedang yang pernah
menikamnya
Mesti kutaklukkan
diri sebelum datang bencana!
Banyak ranjau meledak
seandainya kuturuti liarnya
Ribuan rambu yang menyala
bergantian,
seperti ribuan
pasang mata yang mengintai dalam perburuan
Tapi diriku tak juga
mengerti,
sebab dunianya rimba
tanpa cinta
Baginya pembalasan
tak pernah cukup,
selalu lagi dan minta lagi
Aku putuskan kini,
selesai yang paling usai
Tak bisa ditunda
pertarungan aku dan diriku
Inilah sesungguhnya
upacara tajen :
demi bhuana alit yang minta korban,
demi bhuana alit menuju nirmala,
darah siapa mesti ditumpahkan?
Aku atau diriku yang mesti
ditumbalkan?
Dhenok
Kristianti, 2012
tajen = sabung ayam di Bali yang
merupakan salah satu ritual untuk menyelaraskan
bhuana alit dan bhuana agung. Darah ayam yang tercurah dipercaya sebagai korban
yang menyucikan, sehingga tercapai harmoni dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar