Kamis, 23 April 2015

MENUNGGU KERETA TAK KUNJUNG TIBA

Belum tiba kereta yang akan membawaku pulang
Sudah lama menunggu. Gelisah. Lelah!
Di peron begitu berdesak :
            calon penumpang dan penjaja makanan,
            pengantar dan penjual koran,
            buruh angkut, pengemis, dan petugas yang tak ramah
            Udara kotor tersibak oleh tangis bayi,
            rengekan bocah, atau ibu bapa yang mendenguskan keluh kesah

Peluit panjang, kereta datang,
tapi bukan kereta yang akan membawaku pulang
Berbondong penumpang naik, melambai-lambai,
mengucap salam perpisahan,
mengumbar janji bakal bersua. Suatu saat, entah di negeri mana

Kereta datang dan pergi. Peluit berbunyi dan lagi,
tapi selalu saja kereta lain, bukan yang kutunggu
Hari menjadi gelap, tak peduli keretaku datang atau terlambat
Aku masih duduk di bangku peron. Resah. Lelah!
Yang lain sudah berangkat. Penjaja makanan tertidur di bangku panjang,
penjual koran telah lama pulang, petugas jaga giliran kedua, atau ketiga

Begini lama. Gigi akan bertanggalan. Rambut akan memutih dan gugur
Kulawan kantuk agar tetap terjaga
 Siapa tahu kereta berikutnya benar menjemputku
Tapi mengapa tak datang juga?
Petugas mengedipkan sebelah mata,
            dan aku meraba maknanya!


Dhenok Kristianti, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar