Di antara Jakarta –
Yogya kita terperangkap
Kutuk Firdaus ini
tak juga sirna
Sampai bongkok dan
putih rambut,
kau kumpulkan rupiah
demi rupiah
Setiapnya adalah
senyumku dan masa depan anak-anak
Di sini,
hariku sirna oleh
tawa tangis mereka
Berkhayal liar
tentang rumah, mobil, dan surga,
sementara Ia gurat-guratkan
pisau waktu di wajah
Kita sama-sama tak
sempat saling tatap
Jarak Jakarta –
Yogya mengaburkan pandang
juga cinta
juga makna
Apa
artinya?
Kelak jika tiba saat
kembali dalam satu
anak-anak
melanjutkan dosa kita,
anak-anak menapaki
kutuk bapa-bundanya
Dan kita?
Dua orang asing yang
terpaksa menjalin cinta!
Apa artinya?
2012,
Dhenok Kristianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar