Mengapa kaubatal pergi ke negeri terjanji?
Adakah cinta dan rindu menahanmu mengayuh perahu?
Cinta yang kekanakan, rindu yang bianglala,
Cinta yang kekanakan, rindu yang bianglala,
selalu merengek
menarik-narik bajumu
untuk diam tak ke mana-mana
untuk tak bergerak,
untuk diam tak ke mana-mana
untuk tak bergerak,
untuk tak melakukan apa-apa
Tepislah!
Cakrawala telah membunyikan nafiri
Perahu harus berangkat
meninggalkan cinta yang belum matang,
rindu yang masih sangat
sepat
Tidakkah kauingin menjamah negeri terjanji?
Batu-batu tersedia, kautinggal menyusunnya
Benih-benih terpilih di lumbung, tebarkan saja
Kebun anggur dan hutan jati, ladang tebu dan kebun kopi,
lautan, daratan, dan ceruk-ceruk bumi,
menunggu untuk kausayangi
Setelah melewati satu musim,
mimpi tak boleh selamanya tinggal mimpi
Begitu pula cinta dan rindu,
tak berhak menahanmu dalam
mimpi-mimpi yang tak tentu!
2013, Dhenok Kristianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar