Berhadap-hadapan
dengan diri,
dalam pertarungan
satu lawan satu!
Kenapa kauhadang aku
di jalan bersimpang,
lantas maumu
kaupaksakan?!
Angin malam yang
dingin membakar nyali
Pertempuran ini
mesti diakhiri, sekarang juga
Ayo!
Engkau punya suara
punya mata punya telinga,
Tapi kaki tangan dan
segenap raga,
akulah
penguasanya!
Kita berlaga di
padang Kurusetra,
medan perang antara
diri dengan diri
Aku manusia bumi,
padat kehendak
Engkau nurani,
gumpalan cahya Illahi
Andaikata engkau
terkapar,
aku menjelma sebagai
pohon yang meranggas di hutan
Andaikata aku mati
oleh tombak kebesaranmu,
Engkau layak
menguasai singgasana dalam keretaku!
Mari bertarung!
Dhenok
Kristianti, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar