Selasa, 28 April 2015

JANJI PENDAKIAN


Mendung datang tiba-tiba, berlapis-lapis!
Mestikah kita batalkan janji pendakian,
sementara bekal telah rampung kita siapkan?
Sepertinya tak hanya hujan yang mesti kita siasati,
bahkan badai dan lampu jalanan yang sengaja dipadamkan,
juga tanah liat basah yang menjadi sedemikian licin
 
Aral apa pantas menghalangi kerinduan ini?
Kerinduan menggapai tujuh pelangi di bebukitan
Padang menghijau dengan wangi daun teh,
warna-warni bunga yang tersembul di permukaannya,
dan buah-buah ranum dari jenis yang belum sempat diberi nama
 
Sebegini lama kerinduan menari-nari,
membujuk syaraf bergerak ke arahnya
Katamu ingin kaupanjati pepohonan,
menggoyang-goyangkan dahan agar gugur dedaunan
Aku bakal meroncenya jadi mahkota,
lalu saling kita pakaikan di kepala
Katamu ingin kaupetik buah-buahan
Kita sesap kesegaran sari-sarinya,
lantas kita tanam benih baru, benih pohon kehidupan
 
Tapi mendung berlapis-lapis, hujan dan badai segera tiba!
Yakinkah berangkat senja ini, menerjang buruk cuaca?  
Atau kita tunda lagi dan lagi
Bergulung di bawah selimut,
melupakan impian yang tak pernah kesampaian!
 
 

2013, Dhenok Kristianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar