Kamis, 23 April 2015

PERMINTAAN

Seperti benih engkau ditanam
Doa dan asa dilantunkan ibu-bapamu
tiap malam tiap pagi,
tiap tarikan napas yang kian berat

Sebutir benih yang tak kasat mata,
Ia tumbuhkan sebagai pohon tarbantin
kokoh gagah, tinggi menjulang
Hijau daun-daunmu kemilau emas dibalut cahaya surga,
akar-akarmu liar menelusup mencari muara

Aku ibu-bapamu, melihat yang tak terlihat
Ada angkuh menggeliat di batangmu yang tembus kabut,
ada rakus mengguncang carang-carang ke segenap ruang,
ada gelisah meradang mengoyak takdir
Berhentilah!
Kauboleh tinggi, tapi jangan hatimu!
Boleh kausantap kesempatan, tapi jangan saudaramu!
Pohon yang menjulang kan ditebang,
cabang-cabang yang loba menjadi kayu bakar
            di tungku perapian-Nya
takdir yang dipermainkan, membuka lebar mulutnya,
            memangsa dan menggulung dalam pusaran nestapa

Ibu-bapamu tak putus meminta
Jadilah hebat, namun jangan berkubang laknat!



Dhenok Kristianti, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar