Selasa, 28 April 2015

CATATAN DI BATU NISAN


Ibu tarik ragaku dari hangat rahimnya
Kepada maut aku dihempaskan
Tanyaku :
            Siapa berhak membuat yang ada jadi tiada?
            Mengapa ia mengingkarinya?

Tak ada niatku bernafas di rahim lembab
Jantung berdetak atas yang punya kehendak
Diutus-Nya aku menopang ibu
karena terlampau pengecut laki-laki yang ia puja
karena kejam para kerabat, meludah sembari melempar bara
Aku siap tampil ke muka
: mengusap pipi ibu yang basah air mata
Kelak ia kubuat bangga,
saat kuletakkan bulir-bulir puisi di pangkuannya

Sayang keniscayaan dibengkokkannya
Ibu mengubah wajah sendiri,
semakin jauh dari yang mesti

Aku pun terlempar,
menggelepar bersama geletar tubuh ibu
Tak bisa kudampingi ia menepis hujatan-hujatan
karena ia telah menghunus pedang
Ia tikam hati sendiri yang merah meradang!



2011, Dhenok Kristianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar