Minggu, 25 Mei 2014

SAAT MANUNGGAL

Jubah kutanggalkan
Inilah, Rabbi :
                        tubuh telanjang, ruh telanjang
                        kuhaturkan utuh pada-Mu :
                                                dengan dendamnya, dengan cintanya,
                                                dengan lukanya, dengan aromanya

Mari bercinta!
Menggumpallah darah-Mu dalam nadiku
Menyatulah daging-Mu dan dagingku

Tutup indera-Mu, ya Rabbi :
                        abaikan bau tak sedap ragaku
                        lupakan khianat demi khianat yang pernah kubuat
                        abaikan barah yang gerogoti setiaku pada-Mu

Memang, makin tak pantas jadi permaisuri-Mu
Mamon-mamon di persimpangan
menatokan namanya di sekujur tubuh dan ruhku

Walau kecewa, jangan tolak aku!
Tangkupkan langit bumi, satukan jiwa
Puaskan lapar dahagaku!
Jika memang harus  Kaubakar, bakarlah dalam api-Mu
Sampai ketelanjangan ini tak lagi menjijikkan
Sampai aku jadi pualam
yang menggairahkan kekudusan-Mu

Mari bercinta!


Dhenok Kristianti, 2008



Tidak ada komentar:

Posting Komentar