Minggu, 25 Mei 2014

PENGADUAN HAWA

Bapa, mestinya jangan Kau cipta buah mematikan,
atau buatlah aku buta agar tak tergiur
Mestinya Kau bungkam ular yang suaranya semanis madu,
atau buatlah aku tuli agar tak mendengar

Engkau tahu,
telinga dan hati wanita tak berdaya
Bujuk mendesis,
keindahan,
kenikmatan,
juga kemewahan,
menumpulkan akal!

Lalu tentang laki-laki ini, Bapa
Bukankah ia kepala : memimpin dan melindungi tugasnya?
Sebagai pemimpin terlampau mudah ia jatuh
Satu kerlingan saja membuat nalarnya buntu

Sebagai pelindung, kurang setia ia
Di manakah Adamku ketika ular menawar-nawarkan dosa?
Di mana ia hingga aku terjebak tanpa penjaga?

Mungkin sebaiknya Kau cipta aku dari tulang di ubun-ubunnya
Akan kupimpin ia mengerti tugas kepala :
tidak mendera perempuan,
sebaliknya pertaruhkan darah dan nyawa
Ya, demi kehormatan seorang ksatria!



                                                         Dhenok Kristianti, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar