atau buatlah
aku buta agar tak tergiur
Mestinya Kau
bungkam ular yang suaranya semanis madu,
atau buatlah
aku tuli agar tak mendengar
Engkau tahu,
telinga dan
hati wanita tak berdaya
Bujuk mendesis,
keindahan,
kenikmatan,
juga
kemewahan,
menumpulkan
akal!
Lalu tentang
laki-laki ini, Bapa
Bukankah ia
kepala : memimpin dan melindungi tugasnya?
Sebagai
pemimpin terlampau mudah ia jatuh
Satu kerlingan saja membuat nalarnya buntu
Sebagai pelindung, kurang setia ia
Di manakah Adamku ketika ular menawar-nawarkan dosa?
Di mana ia
hingga aku terjebak tanpa penjaga?
Mungkin
sebaiknya Kau cipta aku dari tulang di ubun-ubunnya
Akan kupimpin ia mengerti tugas kepala :
tidak
mendera perempuan,
sebaliknya
pertaruhkan darah dan nyawa
Ya,
demi kehormatan seorang ksatria!
Dhenok
Kristianti, 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar