Minggu, 25 Mei 2014

ALANGKAH MUDAHNYA

Pagi tadi Tuhan mengacungkan ibu jari kepadaku
karena aku bangun pagi
menyiapkan kopi untuk suamiku
dan sarapan untuk anak-anakku
            Alangkah mudah membuat hati Tuhan senang!

Jam delapan, Tuhan tersenyum padaku
karena kubawakan tas kerja suamiku
dan kuantar ia hingga pintu gerbang
Ketika kucium tangannya
dan ia cium dua keping pipiku,
senyum Tuhan semakin lebar dan mata-Nya semakin berbinar
            Alangkah mudah membuat Tuhan bangga!

Jam sepuluh, Tuhan menitikkan air mata haru
karena kumatikan televisi
dan di kamar aku berdoa untuk suami dan anak-anakku
“Lindungilah mereka dari yang jahat!”
            Alangkah mudah membuat Tuhan mengabulkan permohonan!

Sore hari, kudengar seruan “Wow!” dari bibir Tuhan
karena kutanggalkan daster tuaku
untuk menyambut suamiku pulang
Kupakai setelan longgar warna jingga berbunga kecil
dan kupakai parfum segar
sekuntum melati kusematkan di antara gerai rambutku
            Alangkah mudah membuat Tuhan memujiku!

Malam hari, Tuhan mengangguk-anggukkan kepala-Nya kepadaku
karena kulayani suamiku di meja makan
karena kupasang telingaku mendengar keluhannya tentang pekerjaan
Kuhibur dan kupuji suamiku
agar kembali bangkit semangatnya
agar kuat ia menjadi kepala
Aku pun pergi kepada anak-anakku
menemani mereka belajar
menyajikan susu hangat dan selembar roti keju
agar ada cinta dalam kegigihan mereka menata masa depan
            Alangkah mudah membuat Tuhan berpihak kepadaku!

Jam sepuluh malam, saat suamiku menggosok gigi,
tiba-tiba Tuhan menepuk pundakku
Ia ulurkan setangkai mawar putih, hadiah untukku
“Kamu lelah?” tanya-Nya
“Saya bahagia,” jawabku
Tuhan merengkuhku dalam pelukan-Nya
angin semilir dihembuskan-Nya di telingaku
Ia berjanji akan menyuruh suamiku
untuk lebih mencintaiku
Alangkah mudahnya Tuhan menurunkan surga di dunia!
Alangkah mudahnya!



Dhenok Kristianti, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar