Minggu, 25 Mei 2014

GADIS DEBU

Gadis kecil memandang dirinya
-          Apa aku ini?
+    Debu, jawab degup jantungnya

Terdiam ia tangisi diri
Teriaknya pada langit yang menghitam :
-          Untuk apa kuhidupi hidup?
Debu akan kembali jadi debu
Apa tersisa dari diriku?

Seekor merpati putih hinggap di jendela
Itu bukan burung biasa!
Burung telah pulang, panggilan malam yang kian kelam
+    Kau debu bukan debu
      Tangan-Nya menjadikanmu debu tak sekedar,
      bahkan nafas-Nya bersarang dalam hembus nafasmu

Berpendar-pendar bola mata si gadis
Mimpinya jadi hangat, seribu bintang menggodanya
-     Aku tak sudi tetap sejumput debu
      karena debu tak punya makna
      Aku ingin mengental hingga keabadian
      Tapi sulitkah? Sakitkah? Sanggupkah?

Merpati putih bertengger di bahu
Mahkota di kepalanya berkilau-kilau cahaya surga
+    Meski kau debu jangan biarkan angin menerbangkanmu
      agar mudah Ia membentukmu
      Meski kau debu sapulah kotornya
      agar Ia bernafas dengan lega
                  Barangkali air mata dan darah menggenang di tempat tidurmu,
                  tapi setelahnya mahkota ini kuserahkan kepadamu!



                                                                                           Dhenok Kristianti, 2009
     
     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar