-
Apa aku ini?
+ Debu, jawab degup jantungnya
Terdiam ia
tangisi diri
Teriaknya
pada langit yang menghitam :
-
Untuk apa kuhidupi hidup?
Debu akan kembali jadi debu
Apa tersisa dari diriku?
Seekor merpati putih hinggap di
jendela
Itu bukan burung biasa!
Burung telah pulang, panggilan
malam yang kian kelam
+ Kau
debu bukan debu
Tangan-Nya
menjadikanmu debu tak sekedar,
bahkan
nafas-Nya bersarang dalam hembus nafasmu
Berpendar-pendar bola mata si gadis
Mimpinya jadi hangat, seribu bintang menggodanya
- Aku
tak sudi tetap sejumput debu
karena
debu tak punya makna
Aku
ingin mengental hingga keabadian
Tapi
sulitkah? Sakitkah? Sanggupkah?
Merpati putih bertengger di bahu
Mahkota di kepalanya berkilau-kilau cahaya surga
+ Meski
kau debu jangan biarkan angin menerbangkanmu
agar
mudah Ia membentukmu
Meski
kau debu sapulah kotornya
agar
Ia bernafas dengan lega
Barangkali
air mata dan darah menggenang di tempat tidurmu,
tapi
setelahnya mahkota ini kuserahkan kepadamu!
Dhenok Kristianti, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar