Minggu, 25 Mei 2014

PERCAKAPAN ANAK DAN BUNDANYA

+        Dalam mimpiku, Bunda
           kubawa terbang Merah – Putih
            Di angkasa raya kupancangkan kebanggaan negeri
            Berkibar dwi warna, berkabar kejayaan pertiwi

-           Itulah harapan hari depan, anakku
            Dengan cinta yang kaubaktikan, ketuklah pintu Surga!
            Mimpimu kelak jadi nyata, jika tanganmu tak lelah berkarya!

+          Tapi Bunda,
            mengapa anyir darah dan air mata menggenang di negeriku?
            Irian bergolak, Maluku membara, Poso tercabik!
            Prahara silih berganti, tiada henti :
                        Aku meratap untuk Aceh
                        Dada tercekat oleh gempa, letusan gunung, badai, banjir,
lumpur panas, kelaparan, kecelakaan, penyakit yang mewabah, pendidikan tak tergapai, nyawa tanpa harga
            Seluruh persada tunduk dalam duka :
                        Nestapa, Bunda! Nestapa!

-           Mari kusapu air matamu, Nak!
            Karena ratap menutup pintu-pintu harap
            Lipat tangan mohon belas kasihan
            Ia kan menghapus air mata, Ia kan membebat setiap luka
            Indonesia Ia punya, Indonesia Ia cinta!



+          Aku mau, Bunda!
            Restui aku wujudkan mimpi-mimpi
            Di angkasa kan kukibarkan panji-panji!

-           Ayunkan langkah, anakku
            Ratakan jalan terjal, singkirkan onak duri
            Dengan karya dan cinta yang memancar,
hiaslah tanah pusaka : Indonesia Raya!

                                                                                   
Dhenok Kristianti, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar